Index

18 August 2013

Balada Merdeka Tujuh Belasan

Banyak orang mempertanyakan arti kemerdekaan saat bangsa masih hidup menderita, dililit hutang dan sengsara.
Banyak orang menyalahkan pihak-pihak tertentu akan semua yang terjadi pada ibu pertiwi.
Membeberkan kebrobokan bangsa di sosial media, menyorot sikap tak layak segelintir orang.

Namun, mari kita merenung, mengapa semuanya harus kita mulai dari sisi orang lain?
Menyalahkan mereka, mencaci mereka.
Bukankah refleksi diri adalah sesuatu yang lebih baik?
Mungkin jika Pertiwi dapat bersuara bisa saja dia berkata, "Hai anak bangsa! Mengapa kau terus mempertanyakan makna kemerdekaan pada orang lain? Bukankah lebih baik kau tanya dirimu sendiri, sudahkah aku mengisi kemerdekaan sebaik-baiknya?"

Sudahkah kita mengisi kemerdekaan itu?
Sudahkah kita meyumbang bakti untuk negara?
Menghabiskan waktu berinovasi, bukannya duduk di warung kopi.
Sudahkah kita membayar pajak?
Sudahkah kita taat peraturan? Tidak melanggar lampu merah, mengenakan helmet, hingga mengurangi kecelakaan dan kemacetan.
Sudahkah kita berbudaya antri juga bersih? Tidak membuang sampah sembarangan.
Sudahkah kita menjaga fasilitas umum?
Sudahkah kita memiliki kesadaran diri untuk menaati hukum?

Pantaskah kita mempertanyakan arti kemerdekaan jika semua jawaban atas pertanyaan diatas adalah "Belum"

Mari berandai-andai, jika setiap anak bangsa dapat mengisi kemerdekaan sebaik-baiknya.
Memulainya dari diri sendiri, melakukan hal-hal kecil yang menjadi kebiasaan besar.
Bukannya sibuk mempertanyakan hal pada orang lain.

Maka mungkin saja Indonesia akan lebih baik lagi.
Mungkin saja, bukanlah sesuatu hal yang mustahil.
SAYOONARA !!! suwon yo !!!! ^^